ANALISIS DURASI PELAKSANAAN AKTIVITAS BREAKDOWN KARGO PADA TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA INCOMING TERMINAL KARGO DOMESTIK DI PT ANGKASA PURA LOGISTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA (KP.16.16.19.17)

Yusrinda, Alifa Meidra and Adriant, Irayanti (2019) ANALISIS DURASI PELAKSANAAN AKTIVITAS BREAKDOWN KARGO PADA TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA INCOMING TERMINAL KARGO DOMESTIK DI PT ANGKASA PURA LOGISTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA (KP.16.16.19.17). [Teaching Resource]

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (567kB)

Abstract

6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis di atas dapat diketahui bahwa: 1. Rata-rata durasi pelaksanaan aktivitas breakdown kargo pada Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Incoming di Terminal Kargo Domestik (TKD) Juanda yaitu selama 39,80 menit. Batas pelaksanaan aktivitas breakdown paling lama ialah selama 48,98 menit dan batas pelaksanaan aktivitas breakdown paling cepat ialah dalam 30,63 menit. Sementara itu, variasi durasi pelaksanaan aktivitas breakdown memiliki rata-rata 29,77 menit. Variasi durasi pelaksaan aktivitas breakdown yang paling tinggi ialah 52,91 menit, sedangkan variasi durasi pelaksanaan aktivitas breakdown yang paling rendah ialah 6,64 menit. 2. Dalam bulan Agustus 2019, terdapat empat hari dimana durasi aktivitas breakdown tidak terkendali, yaitu membutuhkan waktu lebih lama. Artinya terdapat faktor tertentu yang menyebabkan kondisi tersebut. Kondisi durasi aktivitas breakdown yang kurang terkendali disebabkan oleh penyebab khusus. Penyebab ini merupakan kombinasi antara faktor yang paling dominan yaitu faktor manusia dan metode. Penyebab-penyebabnya antara lain kurangnya jumlah petugas pada shift pagi, proses breakdown masih dilakukan secara manual, kerja sama antar petugas masih kurang terlihat, kurangnya pelatihan kepada petugas junior baik oleh perusahaan maupun oleh senior, waktu training yang singkat, perbedaan penanganan kargo, jumlah koli kargo yang berbeda. 3. Durasi aktivitas breakdown di TPS Incoming bervariasi dan ditemui beberapa variasi yang tidak terkendali. Variasi yang tidak terkendali tersebut memiliki penyebab khusus. Faktor yang menjadi penyebab khusus ialah faktor manusia dan metode. Durasi aktivitas breakdown menjadi lebih lama karena kompetensi petugas masih belum merata, jumlah transporter breakdown kurang, belum VI-87 adanya kerja sama yang efisien antar petugas breakdown, proses aktivitas breakdown masih manual, aliran proses belum efisien sehingga rentan proses yang berulang, penanganan kargo berbeda, jenis material handling yang digunakan terbatas, perbedaan jumlah koli, perbedaan jenis kargo, dan kargo tidak teridentifikasi. 4. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan antara lain mengoptimalkan pembagian jumlah petugas antara shift pagi dan shift malam, substituti proses yang menggunakan tenaga manusia dengan tenaga mesin, memberikan pelatihan atau retreat kepada petugas secara kontinu setiap beberapa bulan sekali.

Item Type: Teaching Resource
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 23 Mar 2022 02:28
Last Modified: 23 Mar 2022 02:28
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/364

Actions (login required)

View Item View Item