LAPORAN KERJA PRAKTIK ANALISIS PERFORMANCE FORWARDER PENGIRIMAN BARANG UNTUK MELAKUKAN PEMILIHAN FORWARDER TERBAIK PT UNITED TRACTORS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DEPARTEMEN LOGISTIK TRANSPORTASI (Studi Kasus : Departemen Logistik PT United Tractors Tbk. – Cakung) 2 Juli 2018 s.d 30 September 2018 ( KP.16.15.18.33 )

ASTRI ANJANI, VIYANDA and Nur Siswanto, Budi (2018) LAPORAN KERJA PRAKTIK ANALISIS PERFORMANCE FORWARDER PENGIRIMAN BARANG UNTUK MELAKUKAN PEMILIHAN FORWARDER TERBAIK PT UNITED TRACTORS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DEPARTEMEN LOGISTIK TRANSPORTASI (Studi Kasus : Departemen Logistik PT United Tractors Tbk. – Cakung) 2 Juli 2018 s.d 30 September 2018 ( KP.16.15.18.33 ). [Experiment]

[img] Text
BAB I.pdf

Download (665kB)

Abstract

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penulisan ini, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan jasa ekspedisi pengiriman parts pada PT United Tractors Tbk. adalah kriteria kualitas pelayanan dengan bobot 0,44. Prioritas kedua yang berpengaruh adalah kriteria responsivitas dengan bobot 0,38. Prioritas ketiga adalah kriteria harga dengan bobot 0,18. 2. Prioritas global (global priority) subkriteria dalam pemilihan jasa ekspedisi secara berturut-turut dari prioritas pertama sampai prioritas terakhir adalah sebagai berikut : subkriteria pengiriman barang tepat waktu dengan bobot 0,21; subkriteria barang tidak hilang dengan bobot 0,12; subkriteria barang tidak cacat dengan bobot 0,11; subkriteria respon terhadap pesanan dengan bobot 0,30; subkriteria respon terhadapa klaim dengan bobot 0,33; subkriteria respon terhadapa cacat dengan bobot 0,37; 3. Jasa ekspedisi terbaik pada kriteria KP ( kualitas pelayanan) jumlah adalah Jasa ekspedisi PSS dengan nilai bobot 0,284. Selanjutnya adalah Jasa ekspedisi HMU dengan nilai bobot 0,252, yang ketiga adalaha jasa ekspedisi TIKI dengan bobot nilai 0,243, dan yang terakhir jasa ekspedisi JNE dengan nilai bobot 0,215. Pada kriteria harga, TIKI dengan bobot 0,31 merupakan supplier terbaik, selanjutnya adalah PSS dengan nilai bobot 0,27, HMU dengan nilai bobot 0,21 dan yang terakhir JNE dengan nilai bobot 0,21. Pada kriteria Responsivitas, supplier yang terbaik adalah PSS dengan bobot 0,47, selanjutnya HMU dengan bobot 0,22, selanjutnya JNE dengan nilai bobot 0,19, dan yang terakhir adalah TIKI dengan nilai bobot 0,11. VI-2 4. Berdasarkan kriteria-kriteria dan subkriteria dalam pemilihan jasa ekspedisi, secara keseluruhan PSS dinilai sebagai jasa ekspedisi terbaik dengan bobot 0,31. Prioritas selanjutnya adalah HMU dengan nilai bobot 0,19. Prioritas selanjutnya JNE dengan nilai bobot 0,17 dan prioritas terakhir adalah Tiki dengan nilai bobot 0,15. 6.1. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada pihak perusahaan serta pihak terkait yaitu : 5. Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengiriman barang terutama spareparts sebaiknya memperhatikan bobot kriteria pemilihan jasa ekspedisi karena setiap kriteria mempunyai bobot yang berbeda. Dengan begitu perusahaan bisa mengkombinasikan kriteria-kriteria tersebut untuk mendapatkan jasa ekspedisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memilih jasa ekspedisi yang tepat, perusahaan bisa menghemat waktu dan biaya sertamendapatkan nilai kepuasan dimata customer. Dengan begitu target pembelian dan pemenuhan kebutuhan customer tidak akan terganggu dan dapat terselesaikan secara tepat waktu dengan kualitas barang yang bagus, serta mengurangi tingkat kerusakan pada saat barang dalam proses pengiriman. 6. Bagi penelitian di masa yang akan datang, jika terdapat kriteria ataupun subkriteria baru yang relevan bagi perusahaan atau yang sesuai dengan kebijakan perusahaan yang baru, maka perusahaan dapat mengganti kriteria dan subkriteria yang digunakan saat ini. Selain untuk pemilihan jasa ekspedisi, perusahaan dapat menggunakan analisis AHP untuk memecahkan masalah-masalah multi kriteria yang lain sebagai alat pendukung keputusan. 7. Untuk penulis selanjutnya, penulis bisa menggunakan kriteria-kriteria lain yang sesuai dengan kebijakan perusahaan masing-masing. Selain itu, untuk mengurangi subyektivitas penilaian responden, terutama untuk mengurangi ketidaktepatan dan ketidakpastian responden dalam VI-3 memetakan persepsinya ke dalam angka-angka numerik, penulis bisa menggunakan metode fuzzy AHP

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 14 Jun 2022 02:32
Last Modified: 14 Jun 2022 02:32
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/997

Actions (login required)

View Item View Item