ANALISIS PROSES PENERIMAAN DAN PERMASALAHAN DISCREPANCY REPORT PADA JENIS RAW MATERIAL DI AREA RECEIVING PT. DIRGANTARA INDONESIA (KP 13.16.19.14)

Permana, Agun and Nariendra, Pradhana W. (2019) ANALISIS PROSES PENERIMAAN DAN PERMASALAHAN DISCREPANCY REPORT PADA JENIS RAW MATERIAL DI AREA RECEIVING PT. DIRGANTARA INDONESIA (KP 13.16.19.14). [Teaching Resource]

[img] Text
BAB I.pdf

Download (199kB)

Abstract

1.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang penulis buat untuk menjawab apa yang menjadi tujuan penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini, maka dapat penulis simpulkan bahwa : 1. Untuk mengetahui prosedur claim material yang berstatus DR serta mengetahui area fungsional mana saja yang terkait. Maka pembuatan prosedur claim material ini dibuat dengan menggunakan metode Cross Functional untuk menggambarkan alur proses claim material yang baik. Berikut hasil pembuatan alur proses claim material DR yang berjenis raw material di area receiving sebagai berikut : a. Petugas receiving menerima material dan dokumen-dokumen material seperti BPBI, Invoice, Packing List, AWB, dari bagian traffic dan kawasan berikat. b. Petugas receiving melakukan identifikasi fisik material berupa pengecekan kesesuaian material meliputi nomor LOT, Batch Number, Quantity dengan Purchase Order (PO), kemudian mengecek kelengkapan dokumen-dokumen pendukung material seperti Certificate Of Conformity dan Test Report. c. Petugas Receiving membuat Receiving Voucher (RV), kemudian menyerahkan material dan dokumen ke bagian Quality untuk dilakukan inspeksi. d. Setelah dilakukan inspeksi bahwa kondisi material dan dokumen�dokumen sesuai, petugas receiving membuat identifikasi label untuk dikirimkan ke bagian store. Jika saat inspeksi terdapat ketidaksesuaian dokumen/material maka petugas receiving melakukan Discrepancy Report (DR). 48 e. Discrepancy Report (DR) dapat berupa part/dokumen atau dokumen. Jika part/dokumen harus dilakukan disposisi ke bagian planner untuk ditindak lanjuti, Sedangkan jika DR dokumen harus didisposisikan ke bagian buyer untuk melakukan claim kepada pihak suppliernya. 2. Permasalahan yang ada di Bidang Receiving adalah Banyak faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya permasalahan Discrepancy Report (DR) pada jenis komoditas Raw material yaitu Alumunium Sheet, Plate, Round Bar sehingga menghambat proses produksi. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas bidang receiving didapatlah hasil Analisis Fishbone yaitu dipicu oleh faktor Material dan Management. a. Pertama, dimulai dari faktor Material yaitu Penamaan material yang berbeda dapat mengakibatkan salahnya pesanan karena tidak sesuai dengan PO, dan juga material yang dikirim diduga tidak diperiksa terlebih dahulu oleh bagian quality supplier sehingga terjadinya material yang diterima dalam kondisi korosi. b. Kemudian kedua, karena faktor management yaitu tidak ada penilaian performansi supplier dari pihak Buyer terhadap supplier yang barang�barangnya sering mengalami permasalahan. Sehingga penilaian performansi supplierini seharusnya dijadikan bahan pendukung untuk melakukan evaluasi. 3. Berdasarkan hasil pendataan dan mendeteksi potensi internal dan eksternal terhadap penyelesaian DR jenis raw material di area receiving dengan menggunakan Analisis Diagram SWOT. Maka didapatlah strategi yang kompetitif untuk diterapkan di bidang receiving yaitu sebagai berikut : a. Strategi OS (Opportunity-Strenghts). Pada strategi ini lebih menekankan kepada pihak-pihak diluar Bidang Receiving lebih supaya disposisinya lebih ditekankan pada material yang berstatus DR. Hal tersebut bertujuan memudahkan pihak receiving untuk 49 melakukan realease pada material tersebut dari Grief Area, dan segera mungkin dikirimkan ke gudang. b. Strategi OW (Opportunity-Weaknesses). Strategi ini menekankan setelah tahapan disposisi yang dilakukan pihak receiving kepada pihak-pihak terkait. Supaya kordinasi antara Buyer PT. DI dengan Supplier lebih ditingkatkan. Hal tersebut bertujuan agar tidak memperlambat penanganan material dan memberi nilai kurang baik terhadap KPI yang sudah ditetapkan. c. Strategi TS (Threats-Strenghts). Strategi ini pertama memberikan anjuran kepada pihak receiving agar sesegera mungkin melakukan pendataan terhadap material bermasalah. Untuk didisposisikan kepada pihak terkait, supaya tidak terjadi lagi masalah di kemudian hari. Dan kedua, Bidang Receiving bisa membuat tim khusus untuk memonitor barang-barang yang bermasalah seperti Lost Item, Barang yang tidak ada di nomor BC pada dokumen BPBI. d. Strategi TW (Threats-Weaknesses). Pada strategi ini menekankan pada penanganan material yang bermasalah harus sesuai dengan KPI yaitu 30 hari setelah ditetapkan statusnya menjadi DR, serta ketika material berada di Grief Area tidak boleh terlepas dari penanganan, pengawasan, dan pemeliharaan oleh petugas receiving.

Item Type: Teaching Resource
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 25 Mar 2022 07:54
Last Modified: 25 Mar 2022 07:54
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/453

Actions (login required)

View Item View Item