ANALISIS ALUR PROSES DAN HAMBATAN YANG TERJADI PADA KEGIATAN IMPOR PADA PT. MULTI TERMINAL INDONESIA JAKARTA (KP 13.16.19.59)

Hutasuhut, Dhedi Ramadhan and Nariendra, Pradhana W. and Pakpahan, Hartati M. (2019) ANALISIS ALUR PROSES DAN HAMBATAN YANG TERJADI PADA KEGIATAN IMPOR PADA PT. MULTI TERMINAL INDONESIA JAKARTA (KP 13.16.19.59). [Teaching Resource]

[img] Text
BAB I.pdf

Download (228kB)

Abstract

4.1 Kesimpulan 4.1.1 Alur Impor Pada PT Multi Terminal Indonesia Proses impor pada PT Multi Terminal Indonesia dimulai dari importir mengirim dokumen kepada admin MTI, kemudian submit PIB, menunggu respon penjaluran dari pihak Bea Cukai, proses pengeluaran barang oleh operasional untuk dibuat Gate pass jika sudah terbit SPPB, namun jika terjadi jalur merah maka dilakukan pemeriksaan barang oleh bea cukai dan untuk jalur kuning dilakukan pemeriksaan dokumen, jika sudah benar maka akan terbit SPPB sehingga barang dapat dilakukan delivery ke importir. 4.1.2 Alur Proses Jalur Merah Alur proses impor ini dilakukan setelah importir memberikan dokumen B/L, Packing List, Invoice, COO, Depdag, dan LC kepada pihak admin MTI, yang nantinya akan dilakukan submit PIB, kemudian mendapat respon SPJM dari Bea Cukai, kemudian pihak operasional melengkapi dokumen dan diserahkan ke kantor Bea Cukai yang berada di terminal Behandle yang berfungsi untuk proses klik IP (Informasi Pemriksa), IP ini untuk menghubungi pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan barang, setelah memeriksa barang maka akan terbit SPPB jika terjadi penolakan maka akan dilakukan pemeriksaan ulang agar bisa terbit SPPB. Jika sudah terbit maka dibuat gate pass dan bisa melakukan delivery barang ke importir. 4.1.3 Alur Proses Jalur Kuning Alur proses jalur kuning hampir sama prosesnya dengan jalur merah, namun pembedanya adalah jalur merah harus memeriksa fisik barang sedangkan jalur kuning hanya memeriksa dokumen, namun jika terjadi reject maka dokumen lainnya harus dilengkapi agar bisa terbit SPPB. Proses jalur kuning juga dilakukan di kantor Bea Cukai yang berada di terminal Behandle. 29 4.1.4 Diagram Fishbone Pada penelitian kali ini dapat diambil kesimpulan mengenai keterlambatan proses delivery barang impor dengan menggunakan metode fishbone. Pada saat mengidentifikasi terdapat 4 (empat) faktor utama yang menyebabkan masalah tersebut timbul yaitu, faktor people (SDM), proses, machine, dan methode dan prosedur. Dari ke empat faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor machine dan proses. Faktor machine ini masalah yang timbul adalah keterbatasan armada yang disebabkan banyak armada yang rusak dikarenakan kurangnya perawatan. Maka untuk itu perusahaan perlu memperbaiki seluruh armada, jika tetap kurang maka perusahaan harus memiliki kerja sama dengan vendor lain dalam penyediaan armada truk agar proses delivery tetap bisa berjalan sesuai dengan waktu pengirimannya. Sedangkan pada faktor proses ini sering terdapat masalah dalam dokumen impor dan dokumen yang tertukar dengan job lain. Hal ini terjadi dikarenakan karyawan kurang memperhatikan dan tidak melakukan pemeriksaan ulang terhadap dokumennya. Sebab dalam dokumen ini sangat berisiko jika terjadi kesalahan sehingga dapat menyebabkan pengiriman terhambat. Maka untuk itu, setiap karyawan lebih diberikan reward, ataupun pelatihan yang menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir.

Item Type: Teaching Resource
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 25 Mar 2022 04:32
Last Modified: 25 Mar 2022 04:32
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/435

Actions (login required)

View Item View Item