ANALISIS RESIKO GUDANG ELECTROLUX DI PT PUNINAR JAYA INDONESIA (KP.16.16.19.82)

Dolorosa, Jesica and Sihombing, Tulus Martua and Ariffien, Afferdhy (2019) ANALISIS RESIKO GUDANG ELECTROLUX DI PT PUNINAR JAYA INDONESIA (KP.16.16.19.82). [Teaching Resource]

[img] Text
BAB I.pdf

Download (112kB)

Abstract

6.1 Kesimpulan 1. Potensi resiko yang menjadi prioritas pada aktivitas Gudang Elektrolux adalah sebagai berikut : a. Kurangnya kapasitas gudang, Jalan diarea gudang rusak b. Barang rusak saat penyimpanan, Picker mengambil barang tidak sesuai picklist c. Barang tidak sesuai dokumen akibatnya barang tolakkan, Kerusakan barang saat proses penerimaan barang d. Driver yang lupa membawa tanda terima toko saat pengiriman barang e. Admin Cycle Count dan admin inventory terkadang tidak update perpindahan barang ke system f. Tidak dipasangnya penanda adanya jalan rusak atau petunjuk tentang keselamatan kerja g. Sistem WMS Down saat input data atau update stock, Stock barang aktual sering tidak sesuai stock di sistem h. Form Movement sering hilang i. Rekapan DO sering hilang j. Pemilihan Vendor yang kurang tepat, k. Pembagian Jobdesk yang kurang jelas l. Waktu Daily Cycle Count yang tidak tepat m. Sop dan WI tidak diajalankan sepenuhnya. V 1 -2 2. Berdasarkan dari gambar 5.2 dapat disimpulkan bahwa 11/17 Rootcause berasal dari direct manpower. Dan hal ini sudah menjadi habit dari orang�orang yang bekerja di warehouse Electrolux, solusi yang efektif mungkin adalah Reward And Punishment. 3. Process FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas penyelesaian potential failure pada proses operasi sebuah warehouse sebagaimana didapatkan pada penelitian ini. Dalam kasus PT.Puninar Jaya ini didapatkan potential failure dengan RPN terbesar RPN terbesar adalah 27 pada proses penerimaan barang dimana potential failure nya adalah kurangnya kapasitas gudang dalam menerima barang dikarenakan kedatangan barang kurang seimbang, barang yang datang lebih banyak dari barang yang keluar karena electrolux tidak memiliki peramalan permintaan barang yang mengakibatkan penjualan sedikit sedangkan produksi barang sangat banyak. Dari hasil diskusi dengan staff dan juga gudang setelah mengamati sistem yang ada, ditemukan bahwa penyebab dari permasalahan ini adalah karena pihak electrolux tidak memiliki forecasting terhadap permintaan customer terhadap barangnya. Oleh karena itu diperlukan diskusi lebih lanjut terhadap pihak electrolux, tentang pentingnya untuk memiliki forecasting permintaan barang atau membuat kesapakatan bila barang yang datang tidak sesuai dengan kapasitas gudang yang disewa maka akan ada biaya tambahan untuk barang-barang tersebut.

Item Type: Teaching Resource
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 24 Mar 2022 02:20
Last Modified: 24 Mar 2022 02:20
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/394

Actions (login required)

View Item View Item