PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PUPUK KOMPOS DAN USULAN STRATEGI PADA TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R (STUDI KASUS: DESA MENGWI, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI) TUGAS AKHIR (TA.16.17.22.110)

Adi Surya Dana, I Made and Wangsaputra, Rachmawati and Martua Sihombing, Ir. Tulus (2022) PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PUPUK KOMPOS DAN USULAN STRATEGI PADA TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R (STUDI KASUS: DESA MENGWI, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI) TUGAS AKHIR (TA.16.17.22.110). Masters thesis, STIMLOG INDONESIA.

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (572kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan manajemen risiko operasional pupuk kompos pada sebuah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R Desa Mengwi. Unit TPST 3R Desa Mengwi terdapat aktivitas supply chain seperti produksi, persiapan bahan baku, dan penyimpanan produk, serta aktivitas demand chain seperti penjualan, promosi dan service kepada pelanggan. Aktivitas utama unit TPST 3R Desa Mengwi yaitu mengelola pasokan sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga masyarakat Desa Mengwi dan aktivitas Pasar Adat Desa Mengwi, dimana untuk sampah organik berupa sampah dedaunan, sisa buah dan sejenisnya akan diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis yaitu produk pupuk kompos organik. Aktivitas pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi fokus utama dari unit TPST 3R Desa Mengwi, sehingga aktivitas lainnya kurang diperhatikan yaitu pada aktivitas demand chain tepatnya aktivitas penjualan produk. Laju penjualan produk masih tergolong rendah dan belum bisa mengimbangi kapasitas produksi. Sumber permasalahan pada aktivitas penjualan produk bisa saja bersumber dari aktivitas operasional sebelumnya atau bisa saja bersumber dari stakeholder yang terlibat. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode House of Risk, pendekatan model Supply Chain Operations Reference (SCOR), pendekatan model Demand Chain Operations Reference (DCOR) serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teridentifikasi 28 risk event yang disebabkan oleh 33 risk agent. Dari 28 risk event pada aktivitas operasional meliputi 19 risk event pada aktivitas supply chain dan 9 risk event pada aktivitas demand chain. Hasil dari perhitungan metode House of Risk didapatkan priorias risk agent dan prioritas aksi mitigasi. Prioritas risk agent untuk dimitigasi yaitu sebanyak 18 dari 33 risk agent, dengan aksi mitigasi yang diusulkan sebanyak 11 tindakan. Prioritas aksi mitigasi untuk prioritas risk agent yaitu melakukan maintenance mesin secara berkala, menambah mesin produksi, menambah tenaga kerja, memberikan pelatihan kerja, menyediakan perlengkapan kerja (APD) yang baik, menjaga keharmonisan dan komunikasi antar pekerja, membakar beberapa jenis sampah yang layak, membuat dinding pembatas sementara dari terpal, mengembangkan media dan fasilitas terkait permintaan pelanggan, monitoring penyimpanan produk dan menyiapkan tempat penyimpanan produk sementara (bersifat cadangan). Hasil analisis SWOT merekomendasikan strategi untuk diterapkan yaitu memaksimalkan produksi produk lama (kompos) dan juga produk baru (arang), menjalin kerjasama dengan mitra kerja luar, mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, memberikan pelatihan kerja, memberikan program sosialisasi persuasif mengenai penggunaan pupuk kompos kepada masyarakat, berinovasi terkait produk hasil olahan sampah lainnya, gencar melakukan promosi baik offline dan online serta dapat menjaga hubungan dengan pihak internal maupun eksternal unit TPST 3R Desa Mengwi. Kata Kunci: Pupuk Kompos Yoga Mesari, House of Risk, DCOR, SCOR, SWOT

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 01 Sep 2022 03:45
Last Modified: 01 Sep 2022 03:45
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1524

Actions (login required)

View Item View Item