PENERAPAN VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN PENDUKUNG SISTEM VBA EXCEL PADA SISTEM MANAJEMEN DISTRIBUSI METERAI DI KANTOR SENTRAL PENGELOLAAN POS BANDUNG (TA 16.16.20.71)

Kurniawan, Fridolin Ronaldo and Wangsaputra, Rachmawati and Siswanto, Budi Nur (2020) PENERAPAN VENDOR MANAGED INVENTORY DENGAN PENDUKUNG SISTEM VBA EXCEL PADA SISTEM MANAJEMEN DISTRIBUSI METERAI DI KANTOR SENTRAL PENGELOLAAN POS BANDUNG (TA 16.16.20.71). Diploma thesis, STIMLOG INDONESIA.

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (394kB)

Abstract

viii STIMLOG Indonesia ABSTRAK Meterai adalah pajak atas dokumen bersifat perdata agar dokumen tersebut sah di mata hukum. PT. Pos Indonesia adalah satu-satunya perusahaan yang ditugasi pemerintah (Direktorat Jenderal Pajak/DJP) untuk mengelola dan menjual meterai (PP. No. 28 Tahun 1986 Pengadaan, Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai). Alur distribusi pengelolaan meterai PT. Pos Indonesia dimulai dari meterai dicetak oleh PERURI kemudian dikirimkan ke Kantor Pusat Bandung. Kantor Pusat Bandung yang mengelola meterai adalah Kantor Sentral Pengolahan Pos (KSPP) Bandung yang akan mendistribusikan meterai ke 10 Kantor SPP di Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjar Baru, Makassar dan Jayapura. KSPP masing-masing wilayah akan meneruskan pendistribusian meterai ke 205 Kantor Pos Pemeriksa (KPRk) yang tersebar di Indonesia. Metode pengelolaan meterai di KSPP melalui metode konsinyasi yaitu KSPP sebagai pemasok bertanggung jawab penuh dalam mengurus persediaan yang ada pada konsumennya (KPRk). Permasalahan utama adalah waktu pengisian kembali meterai di KPRk oleh KSPP sering terlambat, sehingga terjadi kekurangan persediaan di KPRk dan gudang KSPP terlalu penuh hingga hampir tidak muat serta sering terjadinya kesalahan dalam input sistem yang membuat waktu kerja bertambah. Hal ini mengakibatkan Service Level (SL) kepada KPRk menjadi rendah. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana kebijakan persediaan meterai di KSPP agar SL kepada KPRk meningkat. Tujuan penelitian adalah identifikasi kelemahan sistem persediaan saat ini dan meningkatkan SL kepada KPRk melalui usulan kebijakan persediaan meterai. Metodologi penelitian meliputi: isu awal penelitian, studi literatur, studi lapangan, perumusan masalah (pemahaman situasi masalah, identifikasi masalah, dan penetapan rumusan masalah), tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, pengumpulan data, pengolahan data (SL dan Sistem Informasi Manajemen), analisis serta kesimpulan dan saran. Data penelitian meliputi: alur distribusi meterai, sistem pengelolaan meterai, proses kerja pengelolaan meterai, data penjualan meterai, data persediaan meterai, data monitoring meterai dan data pengiriman meterai. Dalam pengolahan data, pertama dilakukan perhitungan SL saat ini, klasifikasi nilai SL, identifikasi penyebab SL rendah. Rata-rata SL selama tahun 2019 di 205 Kprk adalah sebesar 93,87% dengan SL dibawah 70% diantaranya KPRk Bontang (42,4%), Soe (60,9%), Atambua (62,9%), Bantul (63,6%), Payakumbuh (65%), Buntok (66,7%), Timika (66,7%), Batulicin (68,8%) dan Kandangan (68,8%). Setelah identifikasi masalah di sistem persediaan meterai, dilakukan penerapan Vendor Managed Inventory (VMI). VMI merupakan salah satu metode persediaan yang dapat melakukan waktu pengisian kembali yang tepat saat akan dibutuhkan yang dapat memperbaiki SL. Oleh sebab itu, untuk menerapkan VMI di PT. Pos Indonesia perlu dilakukan peramalan, Re-order Point dan melakukan pelatihan tenaga kerja. Peramalan bertujuan agar KSPP dapat menyiapkan kebutuhan KPRk dengan tepat sesuai dengan hasil peramalan. Penentuan Re-order Point bertujuan agar pada saat pengiriman meterai, persediaan meterai di KPRk tidak sampai terjadi stok out. Hasil simulasi usulan penerapan VMI di PT. Pos Indonesia, menunjukkan peningkatan SL KPRk diantaranya KPRk Bontang (93,9%), Soe (78,3%), Atambua (81,3%), Bantul (78,8%), Payakumbuh (90%), Buntok (90%), Timika (93,3%), Batulicin (90,6%) dan Kandangan (93,8%). Terdapat 2 (dua) buah VBA Excel yang dikembangkan untuk mendukung peningkatan SL yaitu sistem Input Data dan sistem Pengecekan Data yang tujuannya untuk mengatasi dan mengurangi kesalahan dalam input data. Kesimpulan penelitian adalah bahwa Service Level PT. Pos Indonesia dapat meningkat dengan menerapkan kebijakan persediaan VMI yang menambahkan metode peramalan, menentukan Re-order Point dan melakukan pelatihan, serta untuk dapat meng-input dan melakukan pengecekan data secara otomatis dapat menggunakan VBA Excel. Kata Kunci: vendor managed inventory, stamp duty inventory system, service level, PT. POS Indonesia ix STIMLOG Indonesia ABSTRACT A stamp duty is a tax on a civil document to legalize a document. PT. Pos Indonesia is the only company assigned by the government (Directorate General of Taxes / DGT) to manage and sell stamp duty (PP. No. 28 Tahun 1986 Pengadaan, Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai). Stamp duty is produced by PERURI then delivered to PT. POS Indonesia at Bandung Head Office. The Bandung Head Office that manages the stamp duty is Kantor Sentral Pengolahan Pos (KSPP) which will distribute the stamp duty to 10 KSPP in Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjar Baru, Makassar and Jayapura. KSPP of each region will then continue the distribution of stamp duty to 205 Kantor Pos Pemeriksa (KPRk) throughout Indonesia. KSPP implements consignment method where KSPP acts as a supplier which is responsible for managing existing inventory of its consumers (KPRk). The main problem in current management is that the replenishing time of stamp duty at KPRk by KSPP is often late, yielding inventory shortage in KPRk and KSPP warehouse becomes full. There are also frequent errors in system input that increase working time. All of these causes low Service Level (SL) to KPRk. The research problem formulation is how to increase SL to KPRk level by changing stamp duty supply policy at KSPP. The research objective is to identify weaknesses in current inventory system and to increase SL to KPRk through proposed stamp duty inventory policies. The research methodology includes: the background of the study, literature review, field studies, problem formulation (problem situations understanding, problem identification, and problem formulation), research objectives, research scope, data collection, data analysis (SL and Management Information Systems), conclusions and suggestions. The research data includes: stamp duty distribution flow, stamp duty management system, work process of stamp duty management, stamp duty sales data, stamp duty inventory data, stamp duty monitoring data and stamp duty delivery data. In processing data, first current SL values at each KPRk are calculated then are classified, continued by identification of low SL causes. The average SL during 2019 at 205 KPRk was 93.87% with SL below 70% including KPRk Bontang (42.4%), Soe (60.9%), Atambua (62.9%), Bantul (63, 6%), Payakumbuh (65%), Buntok (66.7%), Timika (66.7%), Batulicin (68.8%) and Kandangan (68.8%). After identifying problems in stamp duty inventory system, Vendor Managed Inventory (VMI) is implemented. In VMI, replenishment is conducted when it is needed, which will increase SL values. In implementing VMI at PT. Pos Indonesia first conduct forecasting then calculate Re-order Points and once the system is ready to be implemented workers needs to be trained. Forecasting aims to enable KSPP to prepare KPRk stamp duty requirements according to the forecasting results. The purpose of determining the Reorder Point is to make sure when the time of delivery stamp duty starts, the inventory of stamp duty at KPRk does not run out of stock. The simulation results of the application of VMI at PT. Pos Indonesia, showed an increase in SL KPRk including KPRk Bontang (93.9%), Soe (78.3%), Atambua (81.3%), Bantul (78.8%), Payakumbuh (90%), Buntok (90 %), Timika (93.3%), Batulicin (90.6%) and Kandangan (93.8%). There were 2 (two) VBA Excel developed to support the system proposed which are the Data Input System and the Data Checking System which aim to prevent and reduce errors in data input. As a conclusion, Service Level of PT. Pos Indonesia increases by implementing VMI inventory policy that append the forecasting methods, determines Re-order Points and conducts workers training. In addition, it can input and check data automatically using Excel VBA. Keywords: vendor managed inventory, stamp duty inventory system, service level, PT. POS Indonesia

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 02 Mar 2022 06:09
Last Modified: 02 Mar 2022 06:09
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/138

Actions (login required)

View Item View Item