LAPORAN KERJA PRAKTIK PROSEDUR PENGIRIMAN KARGO LIVE ANIMAL DI HEAD OFFICE SRIWIJAYA AIR ( KP.13.15.18.35 )

Eka Sari, Desty and Syafrianita, Syafrianita and Eka Lestiani, Melia (2018) LAPORAN KERJA PRAKTIK PROSEDUR PENGIRIMAN KARGO LIVE ANIMAL DI HEAD OFFICE SRIWIJAYA AIR ( KP.13.15.18.35 ). [Experiment]

[img] Text
BAB I new.pdf

Download (103kB)

Abstract

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kerja praktik yang dilakukan oleh penyusun maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Prosedur pengiriman kargo live animal di Head Office Sriwijaya Air: a. Pengirim menyerahkan barang dan menginformasikan data diri. b. Agent membuat SMU dan PTI lalu memberikan dokumen ke RA c. RA memeriksa kargo dan membawa dokumen ke Bandara Internasional Soekarno-hatta atau gudang d. Kargo diterima oleh pihak gudang, melakukan bongkaran, lalu memeriksa kargo e. Acceptance menerima dokumen dari RA lalu memeriksa berat kargo sesuai atau tidak dengan SMU. Jika sesuai maka acceptance melakukan checkin kargo f. Pihak reservasi melakukan pemboardingan kargo dan membuat manifest agar kargo dapat diterbangkan. Kargo dimasukkan ke tempat penyimpanan lalu manifest diberikan ke pihak checker g. Pihak checker mengecek manifest yang akan diberangkatkan sesuai nomor SMU dan kode booking pada label kargo. h. Petugas Liner mengecek kembali kargo dan manifest. Kargo siap diberangkatkan sesuai destination. 2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengiriman kargo live animal adalah SMU (surat muatan udara), PTI ( pemberitahuan tentang isi), BTB (bukti terima barang), Dokumen NOTOC ( Notification to Captain) atau surat pemberitahuan kepada kapten pesawat atau pilot mengenai “muatan khusus” dalam suatu penerbangan dan Dokumen Surat karantina Hewan. VI-2 6.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam laporan kerja praktik ini adalah : Sesuai dengan kondisi prosedur pengiriman kargo live animal saat melakukan pemeriksaan kargo karena masih menggunakan proses manual sehingga dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Pada proses tersebut menyebabkan terhambatnya prosedur pengiriman barang karena harus menunggu ketepatan antara dokumen dengan barang dan membuat petugas Liner yang masih kekurangan ketenaga kerjaan menjadi keteteran dalam menghandle lebih dari satu pesawat. Jika terjadi kesalahan maka pihak Liner belum dapat mengirimkan kargo tersebut, dengan hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman barang ke tempat tujuan. PT. Sriwijaya Air sebaiknya lebih banyak memanfaatkan teknologi yang telah ada, misalnya dengan membuat sistem informasi manajemen atau memberikan pelatihan dalam pengoperasian penggunaan sistem, sehingga untuk penegecekan barang bisa lebih teliti dan cepat dalam melakukan pengecekan dokumen dan kargo. Hal tersebut tentu saja menguntungkan perusahaan karena dapat mempermudah koordinasi dalam pengiriman kargo juga dapat diminimalkan bahkan hilangkan kesalahan pada proses pengiriman kargo live animal di Head Office Sriwijaya Air.

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 23 Jun 2022 04:07
Last Modified: 23 Jun 2022 04:07
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1271

Actions (login required)

View Item View Item