ANALISIS BONGKAR MUAT DAN HAMBATAN YANG TERJADI PADA KEGIATAN PENGECEKAN UNIT PADA AREA RECEIVING PT. PBM BANDAR KRIDA JASINDO LAPORAN KERJA PRAKTIK (KP.13.17.20.58 )

Ayu Lestari, Niken and Wahyu Nariendra, Pradhana and Syafrianita, Syafrianita (2020) ANALISIS BONGKAR MUAT DAN HAMBATAN YANG TERJADI PADA KEGIATAN PENGECEKAN UNIT PADA AREA RECEIVING PT. PBM BANDAR KRIDA JASINDO LAPORAN KERJA PRAKTIK (KP.13.17.20.58 ). [Experiment]

[img] Text
BAB I.docx

Download (68kB)

Abstract

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.1.1 Alur operasional kargo masuk dengan Car Carrier/Towing Alur operasional kargo masuk dengan car carrier dimulai dari area kantor saat admin menerima informasi berupa email dari pihak pelayaran perihal unit yang akan masuk, kemudian admin akan meneruskan informasi kepada leader group untuk persiapan lapangan penumpukan. Selanjutnya pada area car carrier di lakukan proses bongkar kargo dan pelepasan lashing pada unit dari rak car carrier. Kemudian supir car carrier memasuki area kanopi untuk dilakukan scan barcode oleh pihak IKT (Indonesia Kendaraan Terminal). Setelah unit melewati kanopi dan telah di lakukan scan barcode selanjutnya unit menuju receiving area (area penerimaan) untuk dilakukan marking sesuai tujuan, pengecekan kondisi unit dan scan barcode dengan system G-cap. Setelah unit selesai dilakukan pengecekan selanjutnya pemindahan unit dari area penerimaan ke area penumpukan dengan di pandu oleh signalman. Kemudian memasuki area storage (penumpukan) dilakukan pemarkiran unit sesuai tujuan, penguncian pintu unit dan pengumpulan seluruh kunci unit serta pencatatan layout/dokumentasi posisi unit di lapangan. Setelah aktivitas operasional lapangan selesai selanjutnya admin melakukan penginputan data lembar checklist dari lapangan dan melakukan pencocokan data dengan G-Cap dan dokumentasi layout di lapangan. 4.1.2 Alur operasional kargo bongkar dari kapal sampai pengeluaran Alur operasional kargo bongkar dari kapal sampai pengeluaran dimulai dari area kantor saat admin menerima informasi berupa email dari pihak pelayaran perihal unit yang akan dibongkar, kemudian admin akan meneruskan informasi kepada leader grup untuk mempersiapkan area penumpukan untuk unit bongkaran. Selanjutnya proses unloading dimulai dari pengintruksian dek yang akan di bongkar, pelepasan lashing, pengintruksian unit yang akan di turunkan,pengaturan lalu lintas unit di dek kapal, pengawasan kegiatan bongkar, dan pembongkaran unit dari kapal menuju storage. Selanjutnya pemindahan unit dari kapal ke area penumpukan (storage) dengan di bantu oleh signalman. Setelah unit di pindahkan menuju storage kemudian proses selanjutnya pemarkiran unit sesuai storage, penguncian pintu unit dan pengumpulan seluruh kunci, serta dokumentasi posisi unit di lapangan. Setelah aktivitas operasional bongkar selesai kemudian admin membuat laporan kedatangan unit untuk pelayaran dan pemilik unit. Proses terakhir yaitu serah terima unit dengan pemilik unit. 4.1.3 Diagram Fishbone Pada penelitian kali ini dapat diambil kesimpulan mengenai faktor yang berpengaruh pada lamanya waktu yang di butuhkan pada pengecekan unit oleh tally checker. Berdasarkan digram fishbone terdapat 4 (faktor) yang sangat berpengaruh yaitu People (SDM), Method (Metode), Environment (Lingkungan) dan Process (Proses). Dari digram fishbone tersebut dapat di lihat faktor-faktor yang memungkinkan menjadi penyebab dari permasalahan lamanya waktu yang di butuhkan pada. Dalam penelitian ini faktor yang sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu yang di butuhkan saat pengecekan unit oleh tally checker sesuai wawancara dan fakta di lapangan adalah faktor Management (Manajemen) dan Metodh (Metode).

Item Type: Experiment
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 21 Jun 2022 09:11
Last Modified: 21 Jun 2022 09:11
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1232

Actions (login required)

View Item View Item